Saturday, October 31, 2009

Pengemis Kecil Yang Miskin

Aku hanya seorang anak kecil yang miskin,
Di saat temanku ketawa riang,
Aku juga ingin jadi seperti mereka,
Turut sama berkejar ke sana ke mari,

Aku hanya seorang anak kecil yang miskin,
Ketika kamu senang dan kenyang,
Aku hanya mampu melewati lorong-lorong kelam,
Kadang-kadang mengemis mencari belas,
Banyak hari lapar dari hari kenyang,

Aku hanya anak kecil yang miskin,
Tiap masa belajar berdikari,
Kadang-kadang jatuh ku bangun sendiri,
Mengharap kasih ibu dan bapa,
Jauh sekali,

Kerana aku hanya anak kecil yang miskin,
Akan ku kuatkan kaki melangkah hari,
Biar terus di panah mentari,
Aku akan terus mencari dan mencari....

...saudaraku, tidak semua yang dilahirkan dalam serba serbi kecukupan..kasih sayang, didikan agama, harta dan sebagainya. Kita hanya bagaikan anak-anak kecil. Mungkin kita sudah memiliki apa yang kita inginkan...kasih sayang, ilmu agama, harta dan sebagainya tapi benarkah kita sudah benar2 cukup? atau kita juga anak kecil yang miskin ini?

...saudaraku, di luar sana..sebenarnya masih ramai yang seperti anak kecil yang miskin ini, dalam realiti kata yang sebenar dan bahkan dalam simbolik yang dinyatakan. Dalam simbolik yang dinyatakan, mereka yang seumpama anak kecil yang miskin ini adalah seperti mereka yag masih mencari-cari fitrah agama yang sebenar iaitu bertuhankan Allah Yang Esa dan mereka yang ingin mencari ilmu agama tapi mereka cuma tidak memiliki ruang dan peluang, mungkin peluang seperti kita. Jadi marilah kita cuba sedaya upaya membantu mereka ini dengan jalan dakwah di samping sentiasa meningkatkan kefahaman ilmu agama dan amal kita...InsyaAllah. Bersyukur dengan nikmat iman yang dipinjamkan..:-)

Saturday, October 24, 2009

renungan untuk wanita..

Sempurnakah kebahagiaan,
Jika bersyukur hanya ketika cukup?
Sempurnakah keinsafan,
Jika berserah hanya ketika duka?
Sempurnakah ketaatan,
Jika berbuat hanya ketika ingin?

Katakanlah kepada wanita yang beriman:
"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain tudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.

--Surah al-nur, ayat 31--

Benar sabdamu Nabi,
Bila kiamat mendekat,
Wanita berpakaian tapi telanjang,
Sungguh,
Kainnya jarang,
Menampakkan tubuh di bawah mentari,
Balutan ketat,
Meluluhkan iman para lelaki...

Wahai wanita, jadilah kamu seperti air yang memberi ketenangan ketika lelaki melihatnya, cukuplah wanita bukan Islam menelanjangi akal para lelaki!

Bila nafsu menjadi raja,
Iman tersisa jadi taruhan,
Sedangkan akal terbaring lemah,
Tidak berdaya,
Maka siapa lagi yang diharapkan,
Untuk melindungi mereka,
Para wanita...?
tonton dan renungkan...



Wahai wanita, apabila diperintahkan kepada kamu sesuatu yang fardhu maka segerakanlah kamu kepada kebaikan. Mengapa berlengah lagi atau bosankah kamu bila ditegur? Kebebasan yang semacam mana kamu ingin miliki? Islam telah mengangkat kamu, maka janganlah kamu mengambil jalan kebinasaan, menjatuhkan maruah kamu sendiri...tidak rindukah kamu akan bauan syurga?

Friday, October 23, 2009

kerana sekeping gambar...

“rapat sikit”

“lagi-lagi….”

“ok…cantik! 1,2,3”

KLIK!!! Mungkin inilah yang sering berlaku apabila kita ingin bergambar. Yang jauh, minta dirapatkan…kononnya atas nama seni. Dada bersentuh bahu, pipi bertemu pipi, badan bertemu badan, tangan saling bersentuhan dan sebagainya. Ini satu hal, yang mungkin bukan kerana kerelaan sendiri, cuma sebab atas permintaan jurukamera…yang gadis tersipu malu, tapi merelakan!

Tapi, dalam kebanyakan yang penulis lihat, banyak pula yang sengaja mendekatkan diri, khususnya antara lelaki dan perempuan. Mungkin nak kelihatan mesra, tapi alangkah silapnya tindakan anda.

“Alah…bukannya apa-apa pun. Tak batal air sembahyang eh!”

Mungkin ada yang kata “hanya sekadar gambar, bukannya ada apa-apa pun. Lagipun sekadar bergambar kenangan. Bukannya selalu”.

Mungkin anda tidak sedar, Allah juga sedang merakam apa yang anda lakukan…ke manakah hilang rasa takut anda padaNya?

Bagaimana pula dengan bergambar berdua antara lelaki dan perempuan? Bukankah ia akan mendatangkan fitnah?

Dan yang paling menakutkan, apabila seorang gadis yang kelihatan sopan…tapi kerna ingin bergambar, entah ke mana pergi kesopanannya…

Ada pula yang meletakkan gambar di Facebook, Friendster dan pelbagai jaringan sosial yang lain. Bermacam-macam gaya, manja dan mengoda. Mungkin niat anda baik, tapi anda harus sedar…yang melihat gambar anda bukan semua berniat baik. Mungkin ada hati yang ‘sakit’ yang turut sama melihatnya…terjadi zina mata, hati dan sebagainya, hanya kerana sekeping gambar!

Malah dalam Islam, seorang muslimah dilarang mengamalkan tabarruj, iaitu mendedahkan kecantikan kepada yang lain. Seharusnya anda juga perlu tahu bahawa setiap wajah adalah kurniaan Allah. Tak kira anda cantik, hensem atau tidak…jika anda tidak menjaganya dengan sebaik-baiknya, bagaimana anda ingin menjawab di hadapan nanti???

Link yang berkaitan tajuk  http://saifulislam.com/?p=6127


dari seorang lelaki....

menunggu di satu perhentian,
mencari ilham, bicara diri,
mencari petunjuk meniti zaman

seuntai sabda jadi harapan,
selembar firman jadi keyakinan,

mengapa terlalu kerap jiwa dilanda Hilang?
ke kiri ku buntu, ke kanan ku bingung,
bagaikan hanyut dalam lautan tenang,
tersadai di pulau, rawat sendiri...

apakah kerana kesalahan diri?
membiar tawa berlalu sepi?

Ya Allah, di blog ini ku hanyutkan diri meluah rasa, bukan ku mengeluh pada ketentuanMu. Tapi keterbatasan akalku mengalahkan keterbatasan hati. Mungkin sudah sampai masanya ku membuat keputusan, mengubah seluruh kehidupanku...hanya padaMu ku sembah harap. Permudahkanlah segala urusanku, kerana impian yang satu ini sudah lama terkubur sepi. Bimbangku, langkah rapuh terhuyung-hayang sendiri...

Buat calon solehah...

mungkin kita selangkah,
mungkin kita dekat,
mungkin kita di bumi yang berbeza,
mungkin juga kita berlainan fahaman,
dan mungkin....
ku tidak pasti, adakah dirimu telahku temui...

Ya Allah, jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada
seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu, agar
bertambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.

Ya Allah, jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada
seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu, agar
bertambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.

Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta, jagalah cintaku
padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu

Ya Allah, jika aku jatuh hati, izinkanlah aku
menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu,
agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.

Ya Rabbana, jika aku jatuh hati, jagalah hatiku
padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu.

Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu, rindukanlah aku pada
seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu.

Ya Allah, jika aku rindu, jagalah rinduku padanya agar
tidak lalai aku merindukan syurga-Mu.

Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu,
janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya
bermunajat di sepertiga malam terakhirmu.

Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu, jangan
biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan
panjang menyeru manusia kepada-Mu.

Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu,
jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan
aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu.

Ya Allah Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah
berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa pada taat pada-Mu,
telah bersatu dalam dakwah pada-MU,
telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Kukuhkanlah ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya.
Penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami
dengna limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan
bertawakal di jalan-Mu
Amin....

Thursday, October 22, 2009

hilang

Ku sedar, suatu masa...sesuatu mungkin hilang dalam diriku. Kerna apa yang dimiliki hanya bersifat sementara. Nikmat dikurnia, hanya sekadar pinjaman...Sekiranya aku menggunakannya untuk kebaikan, maka bertambahlah kebaikan buat diriku. Namun, jikaku menggunakannya untuk keburukan, maka aku telah menganiayai diri sendiri.

Kehilangan itu mungkin juga bersifat sementara, sampai masa...ia mungkin akan dikembalikan kepadaku. Tapi dalam masa ia hilang, ku bimbang akan langkah yang salah ku turuti. Sungguh, ku hanya hamba yang lemah....

Ya Rabb,
kurniakanlah aku kekuatan dalam melangkah,
ku pasrahkan seluruh kehidupanku untukMu,
kerna engkau tahu apa yang terbaik buatku.

Sungguh,
jika sesuatu itu baik untukku...permudahkanlah ia untukku,
jika sesuatu itu buruk untukku...maka jauhkanlah dia dari keinginanku,
Sesungguhnya pada rahmatMu ku berharap....

Kehilangan itu, ku harap ia mengukuhkan pencarian makna diri...dalam erti yang hakiki. Tentang kehilangan itu, aku tidak ingin rawan dalam menghadapinya...biarlah ia bicara, mengajarku erti kehidupan..ku tak ingin jemu dalam menghadapinya kerna ia memusnah pedoman diri. Dan kerana ku tak mahu berhenti setakat ini....

oh tuhan.....

Pernah ku memikiri,
Kisah-kisah yang terpateri,
Saat mendatangi, terpinggirlah sepi,
Tumbuh mekar kuntuman hati,

Namun…
Ku relakan ia berlalu,
Membenarkan kata, membajai hikmah,
Biarpun sekali pernah,
Tewasku dalam kecamuk sendiri,
Memandang langit menghamparkan kecewa,

Namun….
Telah cuba ku gagahi dalam tapa sendiri,
Menyuburkan tenang dan redha,
Bersatu... dengan iradat Pengasih,
Berbicara tentang sabar,
Menumbuhkan pohon-pohon Cinta,
Berbungalah perngertian ,

Namun….
Bila hati diusik fitrah,
Menghanyutkan diri ke sumur fana’
Lantas ku malu pada keterangan sendiri,
Sedangkan pengabdian hakiki impianku….

Oh tuhan…mana mungkin hambaMu ini lari dari perbudakan, mencari cinta manusia…sedangkan hambaMu ini belum kenal CintaMu…sungguh, ku tidak ingin lagi memandang langit menghamparkan kecewa....

Tuesday, October 20, 2009

Diam itu lebih baik...

Terkadang dalam hidup, ku lebih ingin diam dari bicara...kerna ku takut. Takut untuk dipertanggungjawabkan. Sedangkan setiap tutur dicatat, setiap perbuatan dirakam. Biarpun remeh, tapi ku takut yang remeh tu lebih bisa dari yang besar.

Ku takut untuk bicara jika ia menyakitkan hati teman, kerana bimbang ku tak kesempatan untuk dimaafkan atas ketelanjuran kataku. Sungguh, jika ku berdosa dengan Tuhan...dengan rahmat dan kasihNya ku akan diampunkan. Tapi andai ku silap dengan hambaNya...ku harus ingat, hambaNya berhak ke atas ku...untuk memberi kemaafan. Sungguh ku takut jika kataku yang menyakitkan tidak sempat dimaafkan, kerana ajalku dan ajalnya hanya Dia yang tahu.

Sungguh ku takut akan Firman-Nya...

..Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan walau sebesar zarah pun dia akan melihat pembalasannya dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan walau sebesar zarah pun akan melihat pembalasannya..

Bilaku ingin bicara...ku teringat akan sabda RasulNya.

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam”

Bilaku ingin bicara....ku jadi ingat akan sabda RasulNya..

"Jika kamu tahu apa yang aku tahu nescaya kamu banyak menangis dan sedikit ketawa."

Bagaimanaku harus berlebih dalam bicara, sedangkan kekasih menangis bimbangkanku umatnya...

....rapuh...

Allahu rabbi....

sungguh hamba rapuh dalam perjalanan,
telah banyak ku silap,
ku malu berhadapanMu,
telah kerapku rapuh,
sedangkan Engkau tidak pernah mengira...

Allahu rabbi.....
sungguh,
ketenangan lebih kuharapkan,
dari kebahagiaan,
kerna kebahagiaan itu membuatku lupa,
akan pengharapanku yang satu,

Allahu rabbi......
ku ingin ketenangan,
membuatku ingat,
sentiasa merasa,
tentang manisnya bertemuMu,

sungguh...
kebahagiaan hanya memenuhi keinginanku,
sedangkan ketenangan itu memenuhi harapanku,

Allahu rabbi.....
ku tak ingin rapuh,
kerana ku takut bertemuMu dalam murka,

Allahu rabbi....
ampunkanku atas khilaf hati,
dan dosaku,
kerna sungguh,
ingin kutemu,
dalam redhaMu,
kerna Engkaulah tujuan yang satu.....


...“Wahai jiwa yang tenang. Pulanglah kepada Rabb-mu dengan ridha dan diridhai
(-Nya), Maka masuklah ke dalam kelompok hamba-hamba-Ku. Dan masuklah ke surgaku.”.....

Sunday, October 18, 2009

Panah-panah Islam

Sudah seminggu tidak menulis di blog ini. Kesibukan menyiapkan tesis menghalang keinginanku untuk menulis. Namun dalam masa yang ada ini, aku menjadi ingat pada satu kata-kata seorang sahabat nabi, Saad Abi Waqqas. Beliau merupakan bapa saudara Nabi SAW dan seorang yang begitu bersemangat ketika berperang.

"Aku adalah panah daripada panah-panah Islam, maka tujukanlah aku ke mana sahaja yang engkau suka!"

Kata-kata ini cukup memberi makna kepadaku. Sekadar berkongsi dengan kawan-kawan seperjuangan yang mungkin akan menjadi seorang kaunselor suatu hari nanti. Jadilah seperti Saad Abi Waqqas, yang telah menyerahkan jiwa dan seluruh kehdupannya untuk Islam. Jadilah seperti cahaya, kemana sahaja engkau dipantulkan, disitulah engkau akan menyinar.

Berilah makna untuk Islam dalam kehidupan ini, sampaikanlah kebaikan walaupun pahit. Jangan mudah mengalah! Jadilah terhebat pada takdir anda!

Saturday, October 10, 2009

dr. cinta??

Cinta...satu rasa yang sering disentuh dalam blog ini. Seorang teman pernah bertanya, kenapa asyik membicarakan soal cinta jer? Kenapa tak membicarakan tentang kehidupan di kampus ker....

Sebenarnya, banyak impian yang tak terungkap buat masa ini dan sukar bagi penulis untuk menyatakannya. Namun, mungkin satu kata yang paling jelas. Dr. Cinta! mengajar sebuah kekecewaan dan keinginan kepada tasawuf-tasawuf cinta. Moga-moga titisan-titisan tasawuf cinta melenyapkan segala titik-titik hitam dalam hati, dan moga hembusan-hembusan tarbiyyah kerohanian memberi pedoman di kala diri dalam persimpangan... itulah salah satu sebab penulis asyik menyentuh tentang cinta dalam blog ini.

Penulis agak sedih melihat fenomena cinta yang melanda masyarakat dunia, khususnya dalam kalangan masyarakat Islam kini. Fenomena ini bukan sahaja berlaku dalam kalangan wanita dan lelaki yang boleh kita katakan kurang mendapat didikan agama, malah ia juga turut berlaku dalam kalangan lelaki dan wanita yang sebati dengan tarbiyyah-tarbiyyah Islam. Yang berserban, yang berkopiah, yang tidak, yang bertudung biasa, yang bertudung labuh, yang tidak bertudung semua tidak terkecuali.

Dan bukannya penulis seorang yang anti-cinta kerana penulis juga pernah bercinta. Namun, Alhamdulillah... Allah telah memberi peluang kepada penulis untuk kembali ke landasan cinta yang sebenarnya. Memberi peluang kepada penulis untuk bercinta dan memulakan cinta dengan kaedah yang betul...bila ditakdirkanNya menemui seseorang yang bertakhta di hati suatu hari nanti.

Berbalik kepada fenomena cinta yang melanda masyarakat Islam tadi, penulis teringat kata-kata Saidina Umar al-Khattab.

'' sesungguhnya orang2 Islam mencapai kemenangan kerana musuh-musuh mereka melakukan maksiat kepada Allah. Jika tidak kerana kelebihan ini, nescaya orang-orang Islam tidak mempunyai kekuatan kerana bilangan dan kelengkapan mereka. Jika kita sama saja dengan mereka dari segi melakukan maksiat, mereka akan mempunyai kelebihan ke atas kita"

Alangkah besarnya pengaruh hati ke atas kejayaan umat Islam. Perang Badar telah menyaksikan bahawa orang Islam telah menang ke atas Abu Jahal dengan hanya bersenjatakan pelepah tamar! Hal ini berlaku dengan kekuasaan Allah dan semua ini takkan berlaku jika iman orang-orang Islam tidak kuat dan hati mereka dipenuhi maksiat. Dan ini merupakan salah satu sebab umat Islam sering ditindas, tidak bersatu sehinggakan menyaksikan darah-darah terus mengalir di bumi Palestin!

Sama-samalah kita kembali ke landasan sebenar, walaupun hati kita diuji dengan cinta...jangan mudah mengalah, terus bermujahadah. Adakah anda ingin mencurangi hati dan cinta anda? yang seharusnya diberikan pada yang berhak.

Penulis terbaca satu kata-kata yang boleh dijadikan renungan...

"wanita yang dicintai Allah, takkan dibiarkan disentuh mana-mana lelaki yang tidak berhak ke atasnya, walaupun sekadar disentuh hatinya"

Penulis sedar bukan mudah untuk menjalani kehidupan tanpa cinta, lebih-lebih lagi apabila kedewasaan menuntutnya...kadang-kadang anda sendiri terkeliru antara jodoh dan mainan perasaan, namun usah tergopoh gapah dalam membuat keputusan. Jangan jemu mohon petunjukNya. Bersabarlah walau sesaat!

wallahu'alam...

Friday, October 9, 2009

rindu...

rindu.....
mungkin satu kata yang sukar diungkapkan,
kala hadirnya,
terasa tersentap setiap nafas,
bila berbunga akan rindu,
maka kesahlah hati ingin bicara...

rindu kedamaian
bila gempita dunia kedengaran,
rindu ketenangan
bila hati dinodai nafsu...


ku rindu akan sepi,
melayarkan hatiku menuju Pencinta,
ku rindu akan sepi,
mengajarku tentang ketenangan,
ku rindu akan sepi,
melabuhkan bahtera keinsafan,
ku mencari sebuah rindu,
agarku mengerti erti cinta,
cinta yang mendambakan pada yang Haq,
rindu Ilahi....
bilakah masa aku bertemuNya?

Tuesday, October 6, 2009

Menghadapi kekecewaan

Kehidupan ini bukanlah sesuatu yang boleh diduga.Kadang-kadang kita banyak diuji tentang hati dan perasaan. Tapi inilah yang banyak mengajar kita tentang erti hidup. Keikhlasan dan kejujuran yang kita berikan belum tentu akan dibalas dengan keikhlasan dan kejujuran jua. Dan bukan mudah untuk kita memaafkan seseorang yang melukai kita. Namun, yang pahit tu harus ditelan kerana jika kita terus mengemamnya, kemanisan tak kan terasa. Dan usahlah membuang kepahitan, kerana yang pahit itulah ubat yang akan membentengi diri daripada kesilapan yang sama. Tetapi andai masa mampu mengubati, hulurkanlah kemaafan kerana Tuhan suka hamba yang berbuat kebaikan.

andai kecewa engkau turutkan,
warna pelangi takkan muncul lagi,
berputus asa dari jalan rahmatNya,
akan musnahlah pedoman diri,
bawalah hatimu kepada Ilahi,
kerana Ia menyembuh luka di sanubari,

Ingatlah, andai kecewa yang diturutkan warna pelangi yang indah tak kan muncul lagi.

Mengharapkan manusia sewaktu kecewa bukanlah jalan yang terbaik...kerana manusia hanyalah insan yang lemah, terbatas akal dan budi. Mengadu pada manusia juga menambah kekecewaan kerana tidak ramai yang memahami, sedikit cuma yang memberi ingatan. Sedangkan pengharapan pada Allah itulah yang benar kerana Dia takkan pernah mengecewakan hambaNya. Biarpun masa menjadi taruhan, lambat-laun ia memberikan kita kebahagiaan yang tidak pernah kita sangka. Selalulah bersangka baik kepada Dia...Dialah segala-galanya.

Mesej dari seorang teman....

aku minta kepada Tuhan setangkai bunga segar, Dia beri kaktus berduri...
aku minta kepada Tuhan seekor kupu-kupu, Dia beri ulat berbulu...
aku sedih dan kecewa...

kemudian,

kaktus itu berbunga, indah sekali...
ulat itu menjadi seekor kupu-kupu cantik, riang sekali...

itulah jalan Tuhan, indah pada masanya...memberi apa yang kita perlukan, tidak selalu yang kita harapkan. Jauh dari apa yang kita fikirkan, sedangkan Dia sedang mengatur yang terbaik buat kita!

satu cinta



Ku memohon dalam sujudku pada-Mu
Ampunkanlah s'gala dosa dalam diri
Ku percaya Engkau bisa meneguhkan
Pendirianku....... Keimananku.......

Ku memohon dalam sujudku pada-Mu
Ampunkanlah s'gala dosa dalam diri
Ku percaya Engkau bisa meneguhkan
Pendirianku....... Keimananku.......

Engkau satu cinta
Yang s'lamanya aku cari
Tiada waktu ku tinggalkan
Demi cintaku kepada-Mu
Walau seribu rintangan
Kan menghadang salam diri
Ku teguhkan hati ini
Hanya pada-Mu
Ku pasrahkan.......

Oh Tuhan .... s'lamatkanlah hamba ini
Dari segala fatamorgana dunia
Oh Tuhan .... jauhkanlah hamba ini
Dari hidup yang sia-sia

Monday, October 5, 2009

Aku ingin mencintaiMu

Tuhan betapa aku malu
atas semua yang Kau beri
padahal diriku terlalu sering membuat-MU kecewa
Entah mungkin karna ku terlena
sementara Engkau beri aku kesempatan berulang kali
agar aku kembali
dalam fitrahku sebagai manusia untuk menghamba pada-MU
betapa tak ada apa-apanya
aku dihadapan-MU

Aku ingin mencintai-MU
setulusnya, sebenar-benar aku cinta
dalam doa
dalam ucapan
dalam setiap langkahku
aku ingin mendekati-MU
selamanya
sehina apapun diriku
kuberharap
untuk bertemu dengan-MU
ya Rabbi......

Thursday, October 1, 2009

sesak di tengah ramai

Jamuan rumah terbuka khususnya hari raya memang menyeronokkan. Dan memang meriah jika ramai yang menghadiri. Kadang-kadang kita sanggup bersesak untuk merasai kemeriahannya. Tidak kira lelaki mahupun perempuan. Masing-masing sanggup meredah lautan manusia dan makhluk-makhluk yang lain yang turut berpesta merasai kemeriahannya. Majlis yang terbuka macam ni kebiasaannya sukar dikawal, lelaki dan perempuan saling bersentuh bahu, tersentuh sana-sini...dan something like that.


Seseorang yang suka menjaga diri, sudah tentu akan mengelak ke majlis-majlis begini. Bukan bermaksud pengelakan sosial tapi mereka benar-benar takut akan kemurkaan Allah pasti akan sentiasa menjaga kesucian diri.


Kita sebenarnya mampu berfikir dengan matang, mana keputusan yang baik untuk dibuat tapi kita seolah-olah hilang pertimbangan dan berlaku krisis moral apabila dijamu dengan benda-benda seumpama ini. Bukan bermaksud menolak hablul minnal nas, mahupun bersikap jumud tapi cuba membawa anda berfikir sejenak. Kadang-kadang kita seumpama mencabut iman dalam diri dan meninggalkannya di sesuatu tempat apabila terpaksa akur dengan kehendak hati. Entah lah, apa yang kita mahukan? mahu merasa makanan yang lazat? atau sekadar keseronokan?
So, berhati-hatilah di majlis-majlis seumpama ini supaya pergaulan dan maruah terjaga..:-)